Hikayat Gadis Berbaju Merah

Lalaalalalalalallaaa...

Langit yg COmel sedang berjalan2 di langit biru sambil memvakum langit2 yg dah berhabuk2 ni...
"Luas sungguh langt ni, penat Langit mengemasnya.."

Tatkala itu terpandang la Langit akan lembaga merah dudk berteleku di atas langit(maksudnya lembaga tu duduk lebih atas dari langit.

Langit mengerut keningnya, "Aik, camne leh ada lembaga duduk di situ.. Dah ler lalu langit tak byr tol.. Takleh jadi ni,.." Langut seolah2 marah namum wajahnya masih comel...

Langit mendekati lembaga itu.. Semakin dekat, semakin jelas akan rupa lembaga itu... Langit seakan2 mengenali lembaga itu...

RUpanya akan lembaga itu gadis yang cantik.. Tinggi lampai, berwajah bulat dan comel, berjaket merah dan rambut seakan2 diblow. Gadis itu duduk memeluk lutut sambil memejamkan matanya...

Tiba2 Langit ingin bersyair...

"Wahai gadis berbaju merah... Gerangan apakah seorang diri... Tiada teman perasaan dicurah... Tidak dipanggil aku  ini...

Aku berkunjung saban hari... Melihat dikau girang di hati... Jejak tak tinggal, tegur tak sekali... Tersenyum lega berlalu pergi...

Wahai gadis berbaju merah... Betambah kawan bertambah meriah... Ingin ku sentuh tak sampai hati... Ketahuan diri tak penting lagi...

Namun tiada henti aku berkunjung... Meneliti maksud tersurat dan tersirat... Ingin kusentuh henti dihujung.... Ramai memujuk rmai menasihat,..

Wahai gadis berbaju merah.. Berhenti lah sendiri, berhentilah gelisah.. Turunlah ke bawah bukakan matamu... Ramai mencari, rmai menunggumu..."

Selesai Langit menyanyikan syair, lalu kaki dilangkah mendekati gadis itu...
Baru 3 langkah kakinya terhenti...

Wiuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.....
Terdengar bunyi yg besar dan nyaring....
Tiba2 muncul la satu roket kecil yg dikemudi oleh jejaka kacak berambut panjang mengurai...
Beliau landing di sebelah gadis berbaju merah itu....
(Ternyata, jejaka itu juga tidak membayar tol..)

Gadis itu perasan, tapi buat2 tidur...
Jejaka kacak itu menghulurkan tangannya...
Gadis itu berpaling ke arah lain tanda menolak pelawaan...
Jejaka itu masih tidak berganjak dan tangannya tidak ditarik kembali...

Seketika kemudian, perlahan2 gadis itu memandangnya...
Tersenyum kecil lalu lantas menyambut tangan hangat itu...

Dari kejauhan Langit tesenyum lega...

Berlalu merpati dua sejoli itu ke tempat asal mereka...

TAMAT..