"Kanda mau tinggalkan dinda.." ujar Putera Menara dgn tegasnya...
Puteri Joan terperanjat... "Tapi, mengapa kanda..." tanya puteri...
Putera menarik nafas dalam2 sebelum bersuara, "Kerana kanda tidak suka dgn sikap dinda..."
"Sikap apakah yg kanda maksudkan. Khabarkan la, agar dapat dinda mengubahnya..."
"Sudah la, dinda," putera memotong."Sudah berapa kali kanda khabarkan perlakuan yg tdak berkenan di hati beta. Dan sudah berapa kali dinda berjanji utk berubah; tapi sampai sekarang msih lagi begitu.. Perlukah kanda berulang kali mengingatkan dinda... Dinda sudah dewasa, dinda sendiri tau kesilapan dinda..." putera bersuara tegas. Namun suaranya masih lembut mengalunkan tutur kata itu...
"Tapi kanda..." Puteri Joan masih mau membela diri. "Dinda perlukan masa untuk berubah. Ini adalah cara idop dinda sejak dulu lagi. Mana mungkin dapat dinda mengbahnya dalam sekelip mata.."
"Terpulang la pada dinda..." putera mengeluh. "Namun perlakuanmu pada hari kelmarin benar2 menguji kesabaran kanda."
Putera Joan mau bersuara tapi dihalang oleh Putera Menara..
"Cukup dinda, tidak perlu memberi alasan lagi... Kini segala kemahuan dinda kanda tunaikan. Tiada lagi kongkongan, tiada lagi gesaan.. Dinda dapat buat apa saja yg dinda mau dan tiada siapa akan menghalang. Selamat Tinggal, Puteri Joan.." lantas daun tingkap menara ditutup...
Puteri Joan masih tercegat bersama2 dgn unicorn di luar menara...
Matanya masih terpaku pada daun jendela menara itu; satu2 tempat puteri bertemu dgn kekasih hatinya...
Jauh di sudut hati, puteri masih berharap daun jendela itu dibuka dan wajah kacak putera terpacul sambil menjerit "April Fool!"
Tapi itu tidak berlaku....
Unicorn mula mengusap2 mukanya ke wajah puteri.. seakan2 meminta untuk beredar...
"Sekejap... Sekejap je lagi.." puteri bersuara perlahan. Bibirnya diketap... Puteri masih berharap jendela itu dikuak sekali lagi...
Namun hampa....
Dengan perlahan, puteri mengalih pandangan ke Unicorn kesayangannya...
"Mari la..." ucap puteri dgn linangan air mata yg tidak dapat dibendung lagi..
Puteri melompat naek... "Mari kita jumpa doktor. Beta perlukan suntikan lagi..."
Mereka berlalu dari situ, meninggalkan menara buat selama2nya... (mungkin....)
-TAMAT-
sedih citer nie :(
ReplyDeletenice...n touching..
ReplyDelete